detiknews - detiknews

Powered By Blogger

Sabtu, 05 April 2008

Pachypodium



Pachypodium sering disebut sebagai kerabat Adenium. Tapi banyak orang bingung menggunakan media yang tepat. Berikut pengalaman 'selebritis' tanaman, dalam meramu media tanam yang pas buat tanaman berduri asal Madagaskar itu. Pakai kotoran kuda?Bagi pemain tanaman hias akhir tahun 90-an, pachypodium bukanlah barang asing. Namun, buat Aris Budiman, pemain adenium kawakan, madagascar palm tree itu harus dipelajari lagi walaupun masih sama-sama tanaman gurun seperti kamboja jepang. Adeng-begitu ia disapa-butuh waktu 3 bulan untuk menemukan media yang tepat.

Pachypodium memang pernah tren pada 1997. Ketika itu Adeng masih sibuk membuat laporan keuangan di salah satu perusahaan elektronika di Yogyakarta. Waktu luang ia habiskan untuk mentraining tanaman bonsai kesayangan. Tak terbersit sedikit pun tentang pachypodium dalam pikiran pemilik nurseri Watu Putih itu. Wajar bila kini bungsu dari 5 bersaudara itu terpaksa belajar kembali untuk menumbuhkan kerabat adenium itu dalam media tepat.

Adeng mencoba berbagai media sejak September 2006. Berbekal pengetahuan tentang adenium, mantan kepala cabang perusahaan elektronika terkemuka itu awalnya menggunakan media nonpupuk: campuran 3 bagian sekam bakar dan 1 bagian pasir malang. Untuk nutrisi tanaman, diberikan pupuk setiap satu minggu. Pupuk terdiri dari vitamin B1, NPK seimbang 20:20:20, Dekamon, dan pupuk dengan unsur kalsium cair. Hasilnya, 60 pot lamerei, geayi, namaquanum, dan rosulatum berumur 1,5 bulan tumbuh sehat.